STRUKTUR
DAN CARA KERJA ILMU TASAWUF
Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas revisi mata kuliah
Filsafat Ilmu: Topik-Toik Epistimologi
Dosen pengampu :
Prof. Dr. Machasin, M.A
JADWAL UAS 26 JANUARI 2013 JAM 10.00-12.00
Disusun Oleh:
Qiyadah Robbaniyah
(1220411206)
PROGRAM PASCASARJANA PRODI
PENDIDIKAN ISLAM
KONSENTRASI MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN
PENDIDIKAN ISLAM
UIN
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
STRUKTUR DAN CARA KERJA
ILMU TASAWUF
A. PENDAHULUAN
Manusia sebagaimana disebutkan Ibnu
Khaldun memiliki panca indra (anggota tubuh), akal pikiran dan hati sanubari.
Ketiga potensi ini harus bersih, sehat, berdaya guna dan dapat bekerja sama
secara harmonis. Untuk menghasilkan kondisi seperti itu ada tiga ilmu yang
berperan penting. Yang pertama, fiqih berperan dalam membersihkan dan
menyehatkan penca indra dan anggoa tubuh. Istilah yang digunakan fiqih
untuk untuk pembersihan dan penyehatan panca indra dan anggota tubuh ini
disebut thoharoh (besuci). Karena fiqih banyak berurusan dengan dimensi lahiriyah
manusia. Kedua filsafat berperan dalam menggerakan, menyehatkan dan meluruskan
akal pikiran. Karenanya filsafat banyak berurusan denga metafisik manusia,
dalam rangka menghasilkan konsep-konsep yang menjelaskan inti tentang sesuatu.
Ketiga tasawuf berperan dalam membersihkan hati sanubari. Karenanya tasawuf
banyak berhubungan dengan dimensi batin manusia. Adanya tiga potensi yang
dimiliki manusia itu dapat dilihat dari isyarat yang terkandung dalam firman
Alloh SWT sebagai berikut:
قُلْ هُوَ الَّذِي
أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً
مَّا تَشْكُرُونَ
Artinya: “Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.” (QS. Al-Mulk. 23)
B. PEMBAHASAN
1. Hakekat Ilmu/Pengetahuan Tasawuf
Terdapat
beberapa poin yang penting dalam ilmu/pengetahuan taswuf adalah :
a. Pengetahuan/ilmu
yang membahas pembersihan hati dari hal-hal selain Allah menurut jalan Islam
dengan cara dan tahapan-tahapannya melalui filosofi para tokoh sufi[1].
b. Pengetahuan
yang tidak rasional; ialah Pengetahuan (ajaran atau keyakinan) tentang Tuhan
yang diperoleh melalui latihan meditasi atau latihan spiritual, bebas dari
ketergantungan indera atau rasio
c. pengetahuan
yang tidak dapat dipahami rasio,
d. pengetahuan
yang supra rasional tetapi kadang-kadang mempunyai bukti empiris[2].
2. Struktur Ilmu/Pengetahuan Tasawuf
Struktur adalah
kumpulan dari unsur-unsur yang membangun suatu bangunan yaitu pondasi, kerangka-kerangka,
dan atap. Maka struktur ilmu tasawuf adalah pertama pondasinya yaitu filosofi ilmu tasawuf, kedua kerangka-kerangkanya
yaitu metode yang digunakan, sistem yang digunakan, dan tradisi keislaman. Ketiga
atapnya adalah tujuan ilmu tasawuf [3]
Bagan dari
struktur ilmu tasawuf
Stuktur ilmu tasawuf sebagai berikut:
1.
Pondasi ilmu
tasawuf adalah memandang bahwa manusia adalah cerminan tuhan
2.
Kerangka-kerangka
ilmu tasawuf
a.
Metode yang
digunakan dalam ilmu tasawuf untuk membersihkan hati sebagai berikut:
a)
Tahalli: mengisi
diri dengan sifat-sifat terpuji
b)
Takhalli:
membersihkan diri dari sifat-sifat tercela
c)
Tajalli:
terungkapnya nur gaib untuk hati
d) Munajat:
melaporkan aktivitas diri pada Allah
e)
Muraqabah dan
muhasabah: selalu memperhatikan dan diperhatikan
Allah dan menghitung amal
f)
Memperbanyak
wirid dan zikr
g)
Mengingat mati
h)
Tafakkur:
merenung/meditasi
i)
Taubah:
pembersihan diri dari dosa
j)
Zuhd: sederhana
dalam hal duniawi
k)
Sabr:
pengendalian diri
l)
Tawakal:
berserah diri sepenuhnya kepada Allah
m) Ridha:
menerima qada dan qadar dengan rela
n)
Mahabah: cinta
kepada Allah
o)
Ma'rifah:
mengenal keesaan Tuhan[4]
b.
Sistem yaitu
teori-teori/dalil yang digunakan dalam pegangan ilmu tasawuf yaitu amaliyah
guru-guru sufi dan setiap tarekat berbeda cara dan pola konsepnya
3. Tradisi
keislaman
Karena ilmu tasawuf merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang berlandasan agama islam dan sebagai ilmu pengetahan yang
dipelajari cara dan jalan bagaimana seorang muslim dapat berada sedekat mungkin
dengan Allah swt[5].
4. Tujuan
ilmu tasawuf yaitu mengubah perilaku, pikiran individu lebih mendalam atau bisa
juga dikatan bahwa dapat merasakan Tuhan untuk siapa dipersembahkan segala amal
dan ibadah itu.
3. CARA KERJA ILMU TASAWUF
Tasawuf
adakalanya dapat membawa orang menjadi sesat manakala seseorang ber-Tasawuf
tanpa ber-Tauhid dan ber-Syariat. Tauhid menimbulkan iman, syariat menimbulkan
taat. Dengan tauhid kita dapat mengetahui bahwa Allah itu ada, dan dengan
syariat kita dapat taat menuruti peraturan-peraturan dalam beribadah. Jadi
apabila didasari dengan ber-tauhid dan ber-syariat yang benar maka dengan
tasawuf kita dapat merasa dan mengenal Allah . Sebab Tasawuf merupakan dasar
pokok kekuatan batin, pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal saleh
semata-mata mencari keridhaan Allah SWT, memperkuat daya juang (mujahadah)
dalam latihan (riyadhah) jiwa dan kunci untuk mengenal Allah Tahapan
atau stasion ini sangat khas dan terdapat persamaan dan perbedaan
antara sufi yang satu dengan yang lain.
Dengan
membina tata hidup dan kehidupan yang di dasari pada prinsip-prinsip
ber-tasawuf tersebut, maka Islam akan lebih mampu membangun kemajuan dunia
untuk kebahagiaan ummat manusia di dunia dan akhirat.[6]
Maka cara kerja ilmu
tasawuf dapat digambarkan sebagai berikut:
Amaliyah guru sufi Praktek Murid Teorisasi teori
Proses perkembangan dan pembaharuan
teori
contoh prakteknya adalah yaitu
rangkaian ritual dan petunujuk yang di perintahkan oleh guru sufi misal guru
sufi memerintahkan muridnya untuk
mengambil air disungai untuk mengisi bak mandi setiap hari sebelum shubuh
selama satu bulan setelah satu bulan kemudian setelah satu bulan guru sufi bertanya kepada muridnya apa yang kamu dapat
dan rasakan setelah melakukan ritual tersebut jika sudah lulus maka murid tersebut
bisa naek ke ritual dan tingkatan berikutnya hingga mencapai tingkatan
tertinggi dari ilmu taswuf itu sendiri, jika murid tersebut bisa melakukan
semua ritual dan lulus dari semua tingkatan dan mendapatkan pembersihan hati
yang suci maka teori tersebut dapat dikatan sebagai teori [7]
Dan perkembangan ilmu tasawuf dari
teori-teori yang telah ada hingga sekarang belum banyak muncul pembaharuan dan
peneliti yang memunculkan hal-hal yang lebih baru dari teori-teori yang
terdahulu.
C. KESIMPULAN
- Hakekat ilmu tasawuf adalah pengetahuan yang membahas pembersihan hati dari hal-hal selain Allah menurut jalan Islam cara dan tahapan-tahapannya dengan filosofi para tokoh sufi
- struktur ilmu tasawuf adalah pertama pondasinya yaitu filosofi ilmu tasawuf, kedua kerangka-kerangkanya yaitu metode yang digunakan, sistem yang digunakan, dan tradisi keislaman. Ketiga atapnya adalah tujuan ilmu tasawuf
- Cara kerja ilmu tasawuf sesuai urutanya adalah pertama amaliyah guru sufi kedua prakteK murid ketiga teorisasi keempat teori kelima proses pembaharuan dan perkembangan teori
DAFTAR PUSTAKA
Diskusi makalah di
pascasarjana UIN Jogja tanggal 21 oktober 2012 dengan Prof.Machasin dengan tema
hakikat dan objek ilmu taswuf
Diskusi makalah di
pascasarjana UIN Jogja tanggal 30 desember 2012 dengan Prof.Machasin dengan
tema struktur dan cara kerja ilmu tasawuf
Drs. Asmaran As., M.A.,
Pengantar Studi Tasawuf, Rajawali Pers, 1996
DR. Mustofa Zahri, Kunci
Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Bina Ilmu, 1976
Nasution, Harun, 1973,
Falsafat dan Mistisisme, Jakarta, Bulan Bintang
Http://holistic1610.wordpress.com/2009/07/25/pengetahuan-mistis/
diunduh tanggal 16 januari 2013
[1]
Diskusi makalah di pascasarjana Uin Jogja tanggal 21 oktober 2012 dengan
prof.Machasin dengan tema hakikat dan objek ilmu taswuf
[2]
http://holistic1610.wordpress.com/2009/07/25/pengetahuan-mistis/
diunduh tanggal 15 januari 2013
[3]
Diskusi makalah di pascasarjana UIN Jogja tanggal 30 desember 2012 dengan
prof.Machasin dengan tema struktur dan cara kerja ilmu tasawuf
[4]
Drs. Asmaran As., M.A., Pengantar
Studi Tasawuf, Rajawali Pers, 1996, hal.65-176
[5]
Nasution, Harun, 1973, Falsafat dan Mistisisme, Jakarta, Bulan Bintang, hal. 47
[6]
DR. Mustofa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Bina Ilmu,
1976), hal. 64
[7]
Diskusi makalah di pascasarjana UIN Jogja tanggal 30 desember 2012 dengan
prof.Machasin dengan tema struktur dan cara kerja ilmu tasawuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar